Para Pandawa
terdiri dari lima orang pangeran, tiga di antaranya
(Yudistira, Bima, danArjuna) merupakan putera kandung Kunti,
sedangkan yang lainnya (Nakula dan Sadewa) merupakan putera kandung
Madri, namun ayah mereka sama, yaitu Pandu.
1. YUDHISTIRA
Pandawa pertama
memiliki istri dewi drupadidan memiliki anak raden pancawala.
Yudhistira memiliki jimat jamus kalima sada dan ia memiliki darah berwarna
putih. Menurut cerita pedalangan Jawa adalah raja jin negara Mertani, sebuah
Kerajaan Siluman yang dalam penglihatan mata biasa merupakan hutan belantara
yang sangat angker.
Ia merupakan penjelmaan
dari Dewa Yama dan lahir dari Kunti. Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki
musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang
sangat tinggi dan suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang sudah
menyerah. Memiliki julukan Dhramasuta (putera Dharma), Ajathasatru (yang tidak
memiliki musuh), dan Bhārata(keturunan Maharaja Bharata). Ia menjadi seorang
Maharaja dunia setelah
perang akbar di Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha demi
menyatukan kerajaan-kerajaan India Kuno agar berada di bawah pengaruhnya.
2. BIMA
Dikenal pula dengan nama;
Balawa, Bratasena, Birawa, Nagata, Kowara, Sena, atau Wijasena. Bima putra
kedua Prabu Pandu, raja Negara Astina dengan Dewi Kunti, putri Prabu Basukunti
dengan Dewi Dayita dari negara Mandura. Bima mempunyai dua orang saudara
kandung bernama: Puntadewa dan Arjuna, serta 2 orang saudara lain ibu, yaitu ;
Nakula dan Sadewa.
Ia merupakan penjelmaan
dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat,
lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara
saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai
memainkan senjata gada senjata gadanya bernama Rujapala dan pandai memasak.
Bima juga gemar makan sehingga dijuluki Werkodara. Kemahirannya dalam berperang
sangat dibutuhkan oleh para Pandawa agar mereka mampu memperoleh kemenangan
dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Ia memiliki seorang putera dari ras
rakshasa bernama Gatotkaca, turut serta membantu ayahnya berperang, namun
gugur. Akhirnya Bima memenangkan peperangan dan menyerahkan tahta kepada
kakaknya, Yudistira.
3.ARJUNA
Arjuna merupakan anak
ke-tiga dari lima bersaudara satu ayah, yang dikenal dengan nama Pandawa. Dua
saudara satu ibu adalah Puntadewa dan Bima/Werkudara. Namanya (dalam bahasa
Sansekerta) memiliki arti “yang bersinar”, “yang bercahaya”. Ia merupakan
penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Arjuna memiliki kemahiran dalam
ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria terbaik oleh Drona.
Ia dikenal sebagai sang
Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya. Ia adalah putra Prabu
Pandudewanata, raja di Hastinapura dengan Dewi Kunti atau Dewi Prita, yaitu
putri Prabu Surasena, Raja Wangsa Yadawa di Mandura. Arjuna merupakan teman
dekat Kresna, yaitu awatara (penjelmaan) Bhatara Wisnu yang turun ke dunia demi
menyelamatkan dunia dari kejahatan. Arjuna seorang satria yang gemar berkelana,
bertapa dan berguru menuntut ilmu.Kemahirannnya dalam ilmu peperangan
menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan
saat pertempuran akbar di Kurukshetra.
Arjuna memiliki banyak nama
panggilan, seperti misalnya Dhananjaya (perebut kekayaan – karena ia berhasil
mengumpulkan upeti saat upacara Rajasuya yang diselenggarakan Yudistira);Kirti
(yang bermahkota indah – karena ia diberi mahkota indah oleh Dewa Indra saat
berada disurga); Partha (putera Kunti – karena ia merupakan putera Pritha alias
Kunti). Dalampertempuran di Kurukshetra, ia berhasil memperoleh kemenangan dan
Yudistira diangkat menjadi raja.
4. NAKULA
Dalam pedalangan Jawa
disebut pula dengan nama Pinten (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat
dipergunakan sebagai obat) adalah putra ke-empat Prabu Pandudewanata, raja
negara Astina dengan permaisuri Dewi Madrim, putri Prabu Mandrapati dengan Dewi
Tejawati, dari negara Mandaraka. Nakula mahir menunggang kuda dan pandai
mempergunakan senjata panah dan lembing. Nakula tidak akan dapat lupa tentang
segala hal yang diketahui karena ia mepunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya
Sapujagad, Senapati negara Mretani.
Ia merupakan penjelmaan
Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama
Sadewa, yang lebih kecil darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga.
Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama adiknya diasuh oleh Kunti,
istri Pandu yang lain. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Dropadi berkata
bahwa Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang
ksatria berpedang yang tangguh. Ia giat bekerja dan
senang melayani kakak-kakaknya. Dalam masa pengasingan di hutan, Nakula dan
tiga Pandawa yang lainnya sempat meninggal karena minum racun, namun ia hidup
kembali atas permohonan Yudistira. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang
dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengasuh kuda.
5. SADEWA
Dalam pedalangan Jawa
disebut pula dengan nama Tangsen (buah dari tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat
dipergunakan dan dipakai untuk obat) adalah putra ke-lima atau bungsu Prabu
Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Madrim, putri Prabu
Mandrapati dengan Dewi Tejawati dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama
kakanya, Nakula.Sadewa mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu
membalas guna dan dapat menyimpan rahasia.
Ia merupakan penjelmaan Dewa
kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula,
yang lebih besar darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswinjuga. Setelah
kedua orangtuanya meninggal, ia bersama kakaknya diasuh oleh Kunti, istri
Panduyang lain. Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa
juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi. Yudistira pernah
berkata bahwa Sadewa merupakan pria yang bijaksana, setara dengan Brihaspati,
guru para Dewa. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam
penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh RajaWirata, ia berperan
sebagai pengembala sapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar